Assalamu'alaikum wr.wb
Segala
puji bagi Allah SWT, tuhan pemilik Kerajaan di langit dan di bumi ini, yang
memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan dari yang terkecil sampai yang
terbesar seperti jagat raya ini. Puji syukur kita atas izinnyalah kita masih
bisa berkumpul untuk berdiskusi, bertukar fikiran, berbagi ilmu pengetahuan,
dan berbagi manfaat di dalam blog yang insyaallah diberkahi Allah SWT. Aamiin
Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah terlimpah kepada junjungan kita, suritauladan
kita manusia berakhlak sempurna Muhammad SAW, yang telah membawa Islam,
menyampaikan dan mengajarkan wahyu Allah SWT kepada penghuni bumi dari yang
dulu hingga sampai kepada kita sekarang ini. Merupakan sesuatu yang sangat
luarbiasa, karena Islam menjadi penerang kehidupan umat manusia di bumi ini
berkat kegigihan, keuletan, kesabaran, keberanian, kebaikan serta kecerdikan
Rasulallah SAW.
Dalam kesempatan
yang mulia ini izinkan saya untuk menyampaikan sedikit ilmu, sedikit
pengetahuan yaitu tentang Rizki.
Rizki,
tentu kita tidak asing dengan yang namanya rizki, namun rizki bukan hanya
tentang uang, bukan hanya tentang harta, bukan hanya tentang anak, bukan hanya
tentang kemegahan dunia, tetapi rizki adalah segala apa yang telah
dianugerahkan Sang Pemilik kehidupan, Sang Kreator jagat raya beserta isinya, Sang
Sutradara kehidupan yaitu Allah SWT kepada kita semua. Seperti hidup, adalah
sebuah rizki yang sangat luarbiasa, karena bila tidak hidup tentu bukan
merupakan rizki, tentu bila tidak diberi rizki hidup kita semua tidak ada.
Sebab itulah kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, yang telah diberi
rizki bahkan selalu di beri rizki sudah sepatutnya kita selalu bersyukur,
berterimakasih, namun bukan hanya bersyukur mengucapkan alhamdulillah atau
sekedar mengucapkan terimakasih kepada Allah. Bersyukur disini yaitu bentuk
pengabdian kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT dengan mengerjakan segala
perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Karena hakikat manusia diberi rizki
hidup adalah untuk bersujud kepada Allah SWT seperti dalam firman Allah. Dalam
(QS. Adz-Zariyat:56).
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka bersujud kepadaKu.
Jelas bahwa
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utamanya yaitu bersujud, dapat kita
konversikan bahwa sujud disini sebagai bentuk terimakasih kita bentuk syukur
kita kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan, yang telah memberikan
kita hidup sebagai rizki yang sangat luarbiasa, karena tidak semua diberi hidup
oleh Allah, tidak diberi kesempatan hidup oleh Allah. Allah bisa saja
menciptakan bermilyar-milyar manusia, bahkan bertrilyun-trilyun manusia di
bumi, tetapi Allah memilih kita, Allah telah memilih kita, mempercayai kita
untuk hidup, untuk diamanahi menjadi seorang khalifah di bumi, menjadi khalifah
bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi bangsa, negara dan agama.
Selanjutnya saya akan menyampaikan
atau membahas tentang rizki dalam bentuk materil atau uang. Allah SWT dalam
Al-Quran berfirman dalam (QS. Hud:6).
Artinya: ......dan tidak satupun makhluk bergerak di bumi
melainkan dijamin Allah rizkinya.
Mari
sejenak kita renungkan ayat-ayat Al-Quran tersebut, betapa Maha Baiknya Allah
SWT kepada kita, kepada makhluknya, kepada makhluk yang terkecil sekalipun
seperti flankton, atom, semut, Allah telah menjamin rizkinya menjamin hidupnya,
begitu juga kepada kita sebagai manusia. Lalu pantaskah kita mengeluh,
pantaskah kita bersedih, pantaskah kita gundah, pantaskah kita khawatir akan
rizki yang sudah jelas-jelas telah Allah jamin kepada kita?, tentu tidaklah
pantas bagi kita manusia yang telah diberikan kelebihan dari maklhluk-makhluk
lainnya berupa akal, dan jasmani yang sempurna. Akan tetapi meskipun Allah
telah menjamin rizki kita, dalam ayat tersebut dikatakan bahwa tidak satupun
makhluk bergerak di bumi, kata bergerak dalam penggalan ayat tersebut perlu
kitagaris bawahi, bergerak disini dapat dikatakan sebagai usaha kita, kerja
kita dalam upaya menjemput rizki yang telah Allah tetapkan, yang Allah berikan
kepada kita. Tentu bila tidak bergerak, tidak bekerja, tidak usaha, bagaimana
cara menjemput rizki itu. Firman Allah dalam (QS. Ar-Ra’d:11).
Artinya: .....sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum
sehingga mereka mengubahnya sendiri.
Dalam
penggalan ayat tersebut Allah menjelaskan bahwasannya Allah tidak akan mengubah
kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Dapat diartikan juga bahwa mengubah
disini adalah sebuah bentuk usaha, gerak kita untuk dapat mengubah keadaan dari
yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak punya uang menjadi punya. Jadi jelas
bahwa pergerakan kita sangat berpengaruh sangat andil dalam upaya menjemput
rizki, dalam upaya mendapatkan rizki. Malu lah kita kepada semut, malu lah kita
kepada burung yang selalu bergerak, berusaha sekuat tenaga setiap hari untuk
menjemput rizki, untuk mangais makanan sebagai bentuk rizki yang telah Allah
tetapkan, seekor burung selalu bergerak, selalu terbang sejauh mungkin untuk
mendapatkan rizki, untuk mendapatkan makanan untuk dirinya dan untuk
anak-anaknya beserta keluarganya di sarangnya sana. Kita lihat, tidak ada
burung yang mengeluh, gundah, khawatir, tidak ada burung yang bunuh diri karena
tidak mendapatkan makan. Masyaallah, berbeda dengan manusia, berbeda dengan
kita, banyak dari kita yang masih khawatir akan rizki, padahal Allah telah jamin
rizkinya, Allah telah memberikan kelebihan kepada manusia berupa akal, fikiran,
tenaga, tangan, kaki, tapi masih banyak yang tidak mensyukurinya, masih banyak
yang mengeluh bahkan bunuh diri. Marilah kita bergerak, kita berusaha, kita
bekerja sekuat tenaga untuk menjemput rizki, untuk mendapatkan rizki dari-Nya.
Sedikit saya ingin berbagi cerita, saya pernah mengamati sekumpulan semut yang
sedang membawa gula ke sarangnya, kebetulan sarangnya itu di balik tembok
jendela, ada yang bergotong royong, ada yang sendiri-sendiri membawa gula itu
menaiki tembok jendela dengan susah payah, ketika jatuh mereka tetap berusaha
untuk menaiki tembok dinding lagi dan terus berulang-ulang sampai akhirnya
berhasil. Sungguh sebuah usaha yang sangat luar biasa yang membuat saya malu
pada seokor semut, pada sekomplotan semut tersebut. Kita bisa mengambil
pelajaran dari burung dan semut, betapa gigihnya mereka menjemput rizki dari
Allah tanpa mengeluh sedikitpun. Kita dengan segala kelebihannya harusnya lebih
bersemangat untuk bergerak, berusaha, bekerja daripada kedua makhluk Allah
tersebut untuk mendapatkan rizki dari-Nya, tentu dengan cara yang halal yang
Allah ridhoi. Wallahu’alam
Akhirul kalam. wassalamu'alaikum wr.wb
Luar biasa..
BalasHapus