Senin, 23 Mei 2016

JANGAN PERNAH LELAH BERDAKWAH






Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saudaraku ikhwan wa akhwat rahimakumullah, Allah SWT dan Rasul-Nya adalah tujuan kita, alasan kenapa kita hidup dan untuk apa kita hidup. Allah dan Rasul lah alasan kita untuk beraktivitas, alasan kita untuk belajar, alasan kita untuk bekerja, alasan kita untuk berdakwah, alasan kita untuk beribadah, alasan kita untuk hidup.
Jika saja iman kita sebesar para Rasul, sekuat para Sahabat, semantap para Thabiin, sedalam para Ulama, tentu kita akan merasakan betapa nikmatnya hidup. Iman lah yang menjadikan mereka semua bertahan, iman lah yang membuat mereka semua tetap teguh di jalan Allah dan Rasul-Nya.
Saudaraku, andai kita merasakan dan bisa melihat bahwa surga itu benar-benar ada dan nyata, tentu kita tidak akan pernah ragu untuk memeluk agama Islam. Andai kita merasakan dan bisa melihat bahwa surga itu benar-benar ada dan nyata, tentu tidak ada orang yang kafir, tidak ada orang jahat. Andai kita merasakan dan bisa melihat bahwa surga itu benar-benar ada dan nyata, tentu masjid-masjid akan penuh setiap hari, majelis-majelis ilmu akan penuh setiap hari, lembaga-lembaga dakwah tidak akan pernah ada karena tidak ada lagi orang kafir,orang jahat.
Kenapa sih hari ini lembaga dakwah baik di masyarakat maupun di kampus-kampus diisi oleh sedikit sekali orang-orang? Apakah sudah sedikit orang-orang yang jahat? Apakah sudah tidak ada lagi orang yang belum Islam? Jawabannya adalah karena kebanyakan orang belum yakin bahwa surga itu ada dan nyata. Karena masih banyak orang yang belum yakin bahwa janji Allah itu pasti.
Bukanlah hal aneh jika lembaga-lembaga dakwah Islam hari ini sepi. Karena orang-orang sudah tidak peduli dengan kriminalitas, tidak peduli dengan saudaranya yang kesusahan, tidak peduli dengan kesmrawutan dunia. Jika saja iman dan keyakinan mereka kuat tentu lembaga-lembaga dakwah akan dipenuhi orang-orang yang peduli dengan Islam, peduli dengan dunia, peduli dengan sesama.
Jika kita yang belum berdakwah, segeralah berdakwah karena sebagai seorang muslim berdakwah adalah wajib. Jika kita yang telah tergabung dengan lembaga-lembaga dakwah istiqomahlah dan jangan pernah lelah untuk berdakwah karena banyak sekali orang-orang yang belum memahami Islam. Percuma saja jika kita sendiri rajin beribadah, sholat wajib tidak pernah bolong, tahajud setiap malam, puasa sunnah selalu dijalankan akan tetapi kita tidak peduli untuk berdakwah, tidak peduli dengan orang-orang di sekitar yang masih kelaparan, orang-orang yang kesusahan.
Berdakwah lah meski kita hanya sendiri, karena mutiara itu indah dan berharga karena jumlah mereka sedikit. Berdakwah lah karena masih banyak sekali kejahatan, penindasan dan lain sebagainya. Berdakwah mungkin saja memerlukan pengorbanan jiwa, harta bahkan darah dan nyawa, tetapi yakin lah ketika surga telah kita dapatkan semua kesusahan ketika berdakwah akan sirna.
Saudaraku, jangan pernah merasa lelah untuk berdakwah. Berdakwah lah untuk Allah dan Rasul-Nya, berdakwah lah karena Allah dan Rasul-Nya insyaallah jika itu alasan hidup kita, alasan beraktivitas kita, alasan berdakwah kita, dengan iman dan keyakinan kita akan mendapatkan indahnya berdakwah, indahnya hidup dan indahnya surga. aamiin

Selasa, 17 Mei 2016

HAKIKAT BERORGANISASI




HAKIKAT BERORGANISASI

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, berorganisasi adalah jembatan untuk mencapai tujuan besar, atau konduktor bagi teralirnya panas dan listrik. Akan tetapi berorganisasi pun bisa menjadi isolator penghalang tujuan hidup apabila niat dan tujuan  kita salah atau tidak sesuai dengan ketentuan Allah. Dalam berorganisasi tentu kita memiliki visi, memiliki tujuan besar yang ingin dicapai. Kita berorganisasi bukan hanya menjalankan rutinitas atau sekedar menjalankan program kerja dan bukan pula hanya sekedar menyelenggarakan event demi event apalagi untuk mencari kekuasaan atau jabatan.
Saudaraku, sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, kita memiliki tujuan khusus, visi khusus yaitu beribadah kepada Allah, bersujud kepada Allah, beriman kepada Allah. Jika kita kontekstualisasikan hal tersebut dengan tujuan kita dalam berorganisasi tentu  harus memiliki keselarasan, kesesuaian. Jika dalam berorganisasi malah membuat kita jauh dari Allah, beribadah tidak maksimal, sholat tidak tepat waktu, kurang berbakti kepada orang tua, sunnah-sunnah tidak dijalankan karena sibuk memikirkan langkah gerak organisasi, sibuk memikirkan program kerja dan lain-lain, alangkah lebih baik kita tidak usah berorganisasi. Jika demikian, hidup kita pun tidak akan tenang, akan terus gelisah, mudah lelah, jenuh dan mudah futur serta tidak memiliki tujuan hidup. Tetapi apabila kita berorganisasi malah membuat kita semakin dekat kepada Allah,  semakin tunduk kepada Allah, semakin yakin kepada Allah, semakin bergairah untuk mengoptimalkan sisa hidup untuk beribadah kepada Allah, sholat tepat waktu dan berjamaah di masjid, puasa sunnah tidak pernah ditinggalkan, sunnah-sunnah dijalankan, semakin berbakti kepada orang tua, jika demikian tentu Allah akan Ridha kepada kita, ridha kepada organisasi kita. Maka jangan pernah ragu untuk berorganisasi, jangan pernah takut untuk berorganisasi. Jika Allah sudah ridha, Mudah sekali bagi Allah untuk mewujudkan keinginana kita, mewujudkan visi organisasi kita.
Saudaraku, mari kita perbaiki niat kita dalam hidup, dalam beraktivitas, dalam berorganisasi semata-mata karena Allah dan untuk Allah. Semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa mengharap ridha-Nya, dan semoga dengan berorganisasi akan mempermudah kita untuk mendapatkan ridha serta Jannah-Nya. Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Oleh : Ahmad Nopian

Senin, 09 Mei 2016

FKDK UNSIKA Menggelar Acara PIJAR Ke - 9 Tahun 2016





Muslimmarketnews, Karawang 08 Mei  2016 - Mengusung tema “Meningkatkan Kreativitas Generasi Muda Menuju Karawang yang Madani”, Forum Komunikasi Dakwah Kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (FKDK UNSIKA) menggelar Perlombaan Islami antar Pelajar yang ke-9 (PIJAR 9th) di UNSIKA. Dibuka dengan bismillah dan simbolis pemukulan gong oleh Ketua Umum FKDK UNSIKA bersama dengan Ketua Panitia PIJAR dan MS acara tahunan perlombaan pelajar SMA/SMK sederajat dibuka.
Acara yang terdiri dari 8 jenis perlombaan ini diikuti oleh 9 sekolah atau 37 peserta se-Kab. Karawang. Ahmad Nopian selaku Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan “Tujuan dari PIJAR ini adalah bukan hanya sekedar untuk mengetahui siapa pemenang dan siapa yang kalah namun lebih dari itu setelah PIJAR ini kita akan membangun sebuah jaringan pelajar - mahasiswa Karawang yang terdiri dari pelajar SMA/SMK sederajat, yang kedepannya bisa saling terkoneksi dan bersinergi untuk menghasilkan gagasan-gagasan dan aksi nyata yang kreatif dan inovatif untuk membangun Karawang yang berperadaban dan Islami”.
            Meski sempat diguyur hujan acara PIJAR ini berlangsung lancar dan meriah, terlihat dari antusias peserta dan penonton pada saat perlombaan sampai pada pengumuman juara. PIJAR tahun ini terdiri dari beberapa perlombaan diantaranya: Lomba Cerdas Cermat Agama (CCA), Lomba Nasyid, Lomba Tahfidz Qur'an, Lomba Tahfidz Hadits, Lomba Poster Dakwah Manual, Lomba Poster Dakwah Komputer, Lomba Stand Up Ku Da'i, dan Lomba Musabaqah Syarhil Qur'an. Sementara juara umum PIJAR ke-9 2016 diraih oleh sekolah SMAN 1 Ciampel.

Kamis, 08 Oktober 2015

Manusia Mulia

Assalamu'alaikum.wr.wb.

Apa kabar teman"?? lama saya gk coret" ini blog, padahal banyak banget cerita yang pengen saya share. Berhubung kesibukkan dunia yg membuat saya malah futur, bukan malah bergairah bahkan dalam beribadah. Nau'dzubillah.

Hari ini adalah malam Jum'at, dimana saya baru saja selesai menjalankan rutinitas harian, yaitu kuliah dan kumpul bareng keluarga Tahfidz. Sampai rumah semua sudah pada tidur. Akhirnya ya seperti biasa, jendela adalah alternatif saya untuk mengelilingi dunia. hahaha
layaknya doraemon yang memiliki pintu ke mana saja, saya pun punya. hihi

oeke baiklah.. saya akan share sedikit apa yang saya dapat hari ini. kebetulan tadi saya presentasi tugas tentang "Kedudukan Akal Dalam Pendidikan Islam".

بسم الله الرمن الرحيم

Berbicara tentang akal dan nafsu, tentu indentik dengan manusia. Karena manusia diciptakan oleh Allah dilengkapi dengan akal dan nafsu. Dimana itu adalah sebagai bukti bahwa manusia adalah makluk yang paling sempurna di banding dengan makhluk Allah lainnya, bahkan dengan malaikat sekalipun. Sebab malaikat hanya diberi akal tanpa diberi nafsu. Bahkan manusia bisa lebih mulia daripada malaikat jika akal dan nafsu yang diberikan oleh Allah dipergunakan dengan haq atau benar. Tapi juga bisa menjadi lebih hina daripada hewan, jika tidak dapat mempergunakan akal dan hawa nafsunya dengan benar. Na'udzubillahiminddzalik

Allah menjelaskan dalam QS.Ali Imran ayat 190-191: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang yang senantiasa mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri maupun duduk, atau berbaring pun mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi, seraya berkata:"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, peliharalah kami dari siksa neraka.

Dalam ayat tersebut, jelas bahwa orang yang berakal adalah orang yang senantiasa mengingat dan memikirkan ciptaan Allah SWT. Al Maraghy lebih lanjut mengatakan bahwa, Keberuntungan dan kemenangan akan tercipta dengan mengingat keagungan Allah dan memikirkan terhadap segala makhluk-Nya. Kebahagiaan tersebut dapat terlihat dari banyaknya temuan-temuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya merupakan generalisasi atau teorisasi terhadap gejala-gejala dan hukum-hukum yang terdapat di dalam jagad raya.

Berbagai nikmat yang telah diberikan Allah ini jangan sampai membuat kita lalai dan jauh dari-Nya, karena Allah lah yang menciptakan alam raya dan jagad raya ini. Jika kita tidak mau dan enggan mensyukuri dan enggan untuk patuh terhadap perintah-Nya kita seharusnya malu karena tinggal di bumi ciptaan Allah tetapi tidak mau nurut sama Allah. Mari kawan-kawanku semua brother and sister rahimakumullah,  kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan kepada kita yaitu akal dan nafsu. Gunakan akal kita tidak hanya untuk berfikir, tetapi juga menjaga dan mengendalikan hawa nafsu. Agar kita bisa menjadi manusia yang baik dan berkualitas. Aamiin


Wallahu'alam
wassalamu'alaikum.wr.wb

Rabu, 15 April 2015

Rizki Telah Ditetapkan


Assalamu'alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT, tuhan pemilik Kerajaan di langit dan di bumi ini, yang memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan dari yang terkecil sampai yang terbesar seperti jagat raya ini. Puji syukur kita atas izinnyalah kita masih bisa berkumpul untuk berdiskusi, bertukar fikiran, berbagi ilmu pengetahuan, dan berbagi manfaat di dalam blog yang insyaallah diberkahi Allah SWT. Aamiin
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah terlimpah kepada junjungan kita, suritauladan kita manusia berakhlak sempurna Muhammad SAW, yang telah membawa Islam, menyampaikan dan mengajarkan wahyu Allah SWT kepada penghuni bumi dari yang dulu hingga sampai kepada kita sekarang ini. Merupakan sesuatu yang sangat luarbiasa, karena Islam menjadi penerang kehidupan umat manusia di bumi ini berkat kegigihan, keuletan, kesabaran, keberanian, kebaikan serta kecerdikan Rasulallah SAW.

Dalam kesempatan yang mulia ini izinkan saya untuk menyampaikan sedikit ilmu, sedikit pengetahuan yaitu tentang Rizki.

Rizki, tentu kita tidak asing dengan yang namanya rizki, namun rizki bukan hanya tentang uang, bukan hanya tentang harta, bukan hanya tentang anak, bukan hanya tentang kemegahan dunia, tetapi rizki adalah segala apa yang telah dianugerahkan Sang Pemilik kehidupan, Sang Kreator jagat raya beserta isinya, Sang Sutradara kehidupan yaitu Allah SWT kepada kita semua. Seperti hidup, adalah sebuah rizki yang sangat luarbiasa, karena bila tidak hidup tentu bukan merupakan rizki, tentu bila tidak diberi rizki hidup kita semua tidak ada. Sebab itulah kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, yang telah diberi rizki bahkan selalu di beri rizki sudah sepatutnya kita selalu bersyukur, berterimakasih, namun bukan hanya bersyukur mengucapkan alhamdulillah atau sekedar mengucapkan terimakasih kepada Allah. Bersyukur disini yaitu bentuk pengabdian kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT dengan mengerjakan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Karena hakikat manusia diberi rizki hidup adalah untuk bersujud kepada Allah SWT seperti dalam firman Allah. Dalam (QS. Adz-Zariyat:56).


Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka bersujud kepadaKu.

Jelas bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utamanya yaitu bersujud, dapat kita konversikan bahwa sujud disini sebagai bentuk terimakasih kita bentuk syukur kita kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan, yang telah memberikan kita hidup sebagai rizki yang sangat luarbiasa, karena tidak semua diberi hidup oleh Allah, tidak diberi kesempatan hidup oleh Allah. Allah bisa saja menciptakan bermilyar-milyar manusia, bahkan bertrilyun-trilyun manusia di bumi, tetapi Allah memilih kita, Allah telah memilih kita, mempercayai kita untuk hidup, untuk diamanahi menjadi seorang khalifah di bumi, menjadi khalifah bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi bangsa, negara dan agama.
            Selanjutnya saya akan menyampaikan atau membahas tentang rizki dalam bentuk materil atau uang. Allah SWT dalam Al-Quran berfirman dalam (QS. Hud:6).


Artinya: ......dan tidak satupun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rizkinya.

Mari sejenak kita renungkan ayat-ayat Al-Quran tersebut, betapa Maha Baiknya Allah SWT kepada kita, kepada makhluknya, kepada makhluk yang terkecil sekalipun seperti flankton, atom, semut, Allah telah menjamin rizkinya menjamin hidupnya, begitu juga kepada kita sebagai manusia. Lalu pantaskah kita mengeluh, pantaskah kita bersedih, pantaskah kita gundah, pantaskah kita khawatir akan rizki yang sudah jelas-jelas telah Allah jamin kepada kita?, tentu tidaklah pantas bagi kita manusia yang telah diberikan kelebihan dari maklhluk-makhluk lainnya berupa akal, dan jasmani yang sempurna. Akan tetapi meskipun Allah telah menjamin rizki kita, dalam ayat tersebut dikatakan bahwa tidak satupun makhluk bergerak di bumi, kata bergerak dalam penggalan ayat tersebut perlu kitagaris bawahi, bergerak disini dapat dikatakan sebagai usaha kita, kerja kita dalam upaya menjemput rizki yang telah Allah tetapkan, yang Allah berikan kepada kita. Tentu bila tidak bergerak, tidak bekerja, tidak usaha, bagaimana cara menjemput rizki itu. Firman Allah dalam (QS. Ar-Ra’d:11).


Artinya: .....sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubahnya sendiri.

Dalam penggalan ayat tersebut Allah menjelaskan bahwasannya Allah tidak akan mengubah kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Dapat diartikan juga bahwa mengubah disini adalah sebuah bentuk usaha, gerak kita untuk dapat mengubah keadaan dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak punya uang menjadi punya. Jadi jelas bahwa pergerakan kita sangat berpengaruh sangat andil dalam upaya menjemput rizki, dalam upaya mendapatkan rizki. Malu lah kita kepada semut, malu lah kita kepada burung yang selalu bergerak, berusaha sekuat tenaga setiap hari untuk menjemput rizki, untuk mangais makanan sebagai bentuk rizki yang telah Allah tetapkan, seekor burung selalu bergerak, selalu terbang sejauh mungkin untuk mendapatkan rizki, untuk mendapatkan makanan untuk dirinya dan untuk anak-anaknya beserta keluarganya di sarangnya sana. Kita lihat, tidak ada burung yang mengeluh, gundah, khawatir, tidak ada burung yang bunuh diri karena tidak mendapatkan makan. Masyaallah, berbeda dengan manusia, berbeda dengan kita, banyak dari kita yang masih khawatir akan rizki, padahal Allah telah jamin rizkinya, Allah telah memberikan kelebihan kepada manusia berupa akal, fikiran, tenaga, tangan, kaki, tapi masih banyak yang tidak mensyukurinya, masih banyak yang mengeluh bahkan bunuh diri. Marilah kita bergerak, kita berusaha, kita bekerja sekuat tenaga untuk menjemput rizki, untuk mendapatkan rizki dari-Nya. Sedikit saya ingin berbagi cerita, saya pernah mengamati sekumpulan semut yang sedang membawa gula ke sarangnya, kebetulan sarangnya itu di balik tembok jendela, ada yang bergotong royong, ada yang sendiri-sendiri membawa gula itu menaiki tembok jendela dengan susah payah, ketika jatuh mereka tetap berusaha untuk menaiki tembok dinding lagi dan terus berulang-ulang sampai akhirnya berhasil. Sungguh sebuah usaha yang sangat luar biasa yang membuat saya malu pada seokor semut, pada sekomplotan semut tersebut. Kita bisa mengambil pelajaran dari burung dan semut, betapa gigihnya mereka menjemput rizki dari Allah tanpa mengeluh sedikitpun. Kita dengan segala kelebihannya harusnya lebih bersemangat untuk bergerak, berusaha, bekerja daripada kedua makhluk Allah tersebut untuk mendapatkan rizki dari-Nya, tentu dengan cara yang halal yang Allah ridhoi. Wallahu’alam
Akhirul kalam. wassalamu'alaikum wr.wb