Moslem Market Indonesia
Selasa, 31 Mei 2016
Minggu, 29 Mei 2016
Senin, 23 Mei 2016
JANGAN PERNAH LELAH BERDAKWAH
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saudaraku ikhwan wa akhwat rahimakumullah, Allah SWT dan Rasul-Nya adalah
tujuan kita, alasan kenapa kita hidup dan untuk apa kita hidup. Allah dan Rasul
lah alasan kita untuk beraktivitas, alasan kita untuk belajar, alasan kita
untuk bekerja, alasan kita untuk berdakwah, alasan kita untuk beribadah, alasan
kita untuk hidup.
Jika saja iman kita sebesar para Rasul, sekuat para Sahabat, semantap para Thabiin,
sedalam para Ulama, tentu kita akan merasakan betapa nikmatnya hidup. Iman lah
yang menjadikan mereka semua bertahan, iman lah yang membuat mereka semua tetap
teguh di jalan Allah dan Rasul-Nya.
Saudaraku, andai kita merasakan dan bisa melihat bahwa surga itu benar-benar
ada dan nyata, tentu kita tidak akan pernah ragu untuk memeluk agama Islam.
Andai kita merasakan dan bisa melihat bahwa surga itu benar-benar ada dan nyata,
tentu tidak ada orang yang kafir, tidak ada orang jahat. Andai kita merasakan
dan bisa melihat bahwa surga itu benar-benar ada dan nyata, tentu masjid-masjid
akan penuh setiap hari, majelis-majelis ilmu akan penuh setiap hari,
lembaga-lembaga dakwah tidak akan pernah ada karena tidak ada lagi orang
kafir,orang jahat.
Kenapa sih hari ini lembaga dakwah baik di masyarakat maupun di
kampus-kampus diisi oleh sedikit sekali orang-orang? Apakah sudah sedikit
orang-orang yang jahat? Apakah sudah tidak ada lagi orang yang belum Islam? Jawabannya
adalah karena kebanyakan orang belum yakin bahwa surga itu ada dan nyata.
Karena masih banyak orang yang belum yakin bahwa janji Allah itu pasti.
Bukanlah hal aneh jika lembaga-lembaga dakwah Islam hari ini sepi. Karena orang-orang
sudah tidak peduli dengan kriminalitas, tidak peduli dengan saudaranya yang
kesusahan, tidak peduli dengan kesmrawutan dunia. Jika saja iman dan keyakinan
mereka kuat tentu lembaga-lembaga dakwah akan dipenuhi orang-orang yang peduli dengan
Islam, peduli dengan dunia, peduli dengan sesama.
Jika kita yang belum berdakwah, segeralah berdakwah karena sebagai seorang
muslim berdakwah adalah wajib. Jika kita yang telah tergabung dengan
lembaga-lembaga dakwah istiqomahlah dan jangan pernah lelah untuk berdakwah
karena banyak sekali orang-orang yang belum memahami Islam. Percuma saja jika
kita sendiri rajin beribadah, sholat wajib tidak pernah bolong, tahajud setiap
malam, puasa sunnah selalu dijalankan akan tetapi kita tidak peduli untuk berdakwah,
tidak peduli dengan orang-orang di sekitar yang masih kelaparan, orang-orang
yang kesusahan.
Berdakwah lah meski kita hanya sendiri, karena mutiara itu indah dan
berharga karena jumlah mereka sedikit. Berdakwah lah karena masih banyak sekali
kejahatan, penindasan dan lain sebagainya. Berdakwah mungkin saja memerlukan
pengorbanan jiwa, harta bahkan darah dan nyawa, tetapi yakin lah ketika surga
telah kita dapatkan semua kesusahan ketika berdakwah akan sirna.
Saudaraku, jangan pernah merasa lelah untuk berdakwah. Berdakwah lah untuk
Allah dan Rasul-Nya, berdakwah lah karena Allah dan Rasul-Nya insyaallah jika
itu alasan hidup kita, alasan beraktivitas kita, alasan berdakwah kita, dengan
iman dan keyakinan kita akan mendapatkan indahnya berdakwah, indahnya hidup dan
indahnya surga. aamiin
Selasa, 17 Mei 2016
HAKIKAT BERORGANISASI
HAKIKAT BERORGANISASI
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, berorganisasi
adalah jembatan untuk mencapai tujuan besar, atau konduktor bagi teralirnya panas
dan listrik. Akan tetapi berorganisasi pun bisa menjadi isolator penghalang
tujuan hidup apabila niat dan tujuan kita salah atau tidak sesuai dengan ketentuan
Allah. Dalam berorganisasi tentu kita memiliki visi, memiliki tujuan besar yang
ingin dicapai. Kita berorganisasi bukan hanya menjalankan rutinitas atau
sekedar menjalankan program kerja dan bukan pula hanya sekedar menyelenggarakan
event demi event apalagi untuk mencari kekuasaan atau jabatan.
Saudaraku, sebagai makhluk yang diciptakan
oleh Allah, kita memiliki tujuan khusus, visi khusus yaitu beribadah kepada
Allah, bersujud kepada Allah, beriman kepada Allah. Jika kita kontekstualisasikan
hal tersebut dengan tujuan kita dalam berorganisasi tentu harus memiliki keselarasan, kesesuaian. Jika dalam
berorganisasi malah membuat kita jauh dari Allah, beribadah tidak maksimal,
sholat tidak tepat waktu, kurang berbakti kepada orang tua, sunnah-sunnah tidak
dijalankan karena sibuk memikirkan langkah gerak organisasi, sibuk memikirkan
program kerja dan lain-lain, alangkah lebih baik kita tidak usah berorganisasi.
Jika demikian, hidup kita pun tidak akan tenang, akan terus gelisah, mudah
lelah, jenuh dan mudah futur serta tidak memiliki tujuan hidup. Tetapi apabila
kita berorganisasi malah membuat kita semakin dekat kepada Allah, semakin tunduk kepada Allah, semakin yakin
kepada Allah, semakin bergairah untuk mengoptimalkan sisa hidup untuk beribadah
kepada Allah, sholat tepat waktu dan berjamaah di masjid, puasa sunnah tidak
pernah ditinggalkan, sunnah-sunnah dijalankan, semakin berbakti kepada orang
tua, jika demikian tentu Allah akan Ridha kepada kita, ridha kepada organisasi
kita. Maka jangan pernah ragu untuk berorganisasi, jangan pernah takut untuk
berorganisasi. Jika Allah sudah ridha, Mudah sekali bagi Allah untuk mewujudkan
keinginana kita, mewujudkan visi organisasi kita.
Saudaraku, mari kita perbaiki niat kita dalam
hidup, dalam beraktivitas, dalam berorganisasi semata-mata karena Allah dan
untuk Allah. Semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa mengharap ridha-Nya,
dan semoga dengan berorganisasi akan mempermudah kita untuk mendapatkan ridha serta
Jannah-Nya. Aamiin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Oleh : Ahmad Nopian
Senin, 09 Mei 2016
FKDK UNSIKA Menggelar Acara PIJAR Ke - 9 Tahun 2016
Muslimmarketnews, Karawang 08 Mei 2016 - Mengusung tema “Meningkatkan Kreativitas Generasi Muda Menuju Karawang yang Madani”, Forum Komunikasi Dakwah Kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (FKDK UNSIKA) menggelar Perlombaan Islami antar Pelajar yang ke-9 (PIJAR 9th) di UNSIKA. Dibuka dengan bismillah dan simbolis pemukulan gong oleh Ketua Umum FKDK UNSIKA bersama dengan Ketua Panitia PIJAR dan MS acara tahunan perlombaan pelajar SMA/SMK sederajat dibuka.
Acara yang terdiri dari 8 jenis perlombaan ini diikuti oleh 9 sekolah atau 37 peserta se-Kab. Karawang. Ahmad Nopian selaku Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan “Tujuan dari PIJAR ini adalah bukan hanya sekedar untuk mengetahui siapa pemenang dan siapa yang kalah namun lebih dari itu setelah PIJAR ini kita akan membangun sebuah jaringan pelajar - mahasiswa Karawang yang terdiri dari pelajar SMA/SMK sederajat, yang kedepannya bisa saling terkoneksi dan bersinergi untuk menghasilkan gagasan-gagasan dan aksi nyata yang kreatif dan inovatif untuk membangun Karawang yang berperadaban dan Islami”.
Meski sempat diguyur hujan acara PIJAR ini berlangsung lancar dan meriah, terlihat dari antusias peserta dan penonton pada saat perlombaan sampai pada pengumuman juara. PIJAR tahun ini terdiri dari beberapa perlombaan diantaranya: Lomba Cerdas Cermat Agama (CCA), Lomba Nasyid, Lomba Tahfidz Qur'an, Lomba Tahfidz Hadits, Lomba Poster Dakwah Manual, Lomba Poster Dakwah Komputer, Lomba Stand Up Ku Da'i, dan Lomba Musabaqah Syarhil Qur'an. Sementara juara umum PIJAR ke-9 2016 diraih oleh sekolah SMAN 1 Ciampel.Kamis, 08 Oktober 2015
Manusia Mulia
Assalamu'alaikum.wr.wb.
Apa kabar teman"?? lama saya gk coret" ini blog, padahal banyak banget cerita yang pengen saya share. Berhubung kesibukkan dunia yg membuat saya malah futur, bukan malah bergairah bahkan dalam beribadah. Nau'dzubillah.
Hari ini adalah malam Jum'at, dimana saya baru saja selesai menjalankan rutinitas harian, yaitu kuliah dan kumpul bareng keluarga Tahfidz. Sampai rumah semua sudah pada tidur. Akhirnya ya seperti biasa, jendela adalah alternatif saya untuk mengelilingi dunia. hahaha
layaknya doraemon yang memiliki pintu ke mana saja, saya pun punya. hihi
oeke baiklah.. saya akan share sedikit apa yang saya dapat hari ini. kebetulan tadi saya presentasi tugas tentang "Kedudukan Akal Dalam Pendidikan Islam".
بسم الله الرمن الرحيم
Berbicara tentang akal dan nafsu, tentu indentik dengan manusia. Karena manusia diciptakan oleh Allah dilengkapi dengan akal dan nafsu. Dimana itu adalah sebagai bukti bahwa manusia adalah makluk yang paling sempurna di banding dengan makhluk Allah lainnya, bahkan dengan malaikat sekalipun. Sebab malaikat hanya diberi akal tanpa diberi nafsu. Bahkan manusia bisa lebih mulia daripada malaikat jika akal dan nafsu yang diberikan oleh Allah dipergunakan dengan haq atau benar. Tapi juga bisa menjadi lebih hina daripada hewan, jika tidak dapat mempergunakan akal dan hawa nafsunya dengan benar. Na'udzubillahiminddzalik
Allah menjelaskan dalam QS.Ali Imran ayat 190-191: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang yang senantiasa mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri maupun duduk, atau berbaring pun mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi, seraya berkata:"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam ayat tersebut, jelas bahwa orang yang berakal adalah orang yang senantiasa mengingat dan memikirkan ciptaan Allah SWT. Al Maraghy lebih lanjut mengatakan bahwa, Keberuntungan dan kemenangan akan tercipta dengan mengingat keagungan Allah dan memikirkan terhadap segala makhluk-Nya. Kebahagiaan tersebut dapat terlihat dari banyaknya temuan-temuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya merupakan generalisasi atau teorisasi terhadap gejala-gejala dan hukum-hukum yang terdapat di dalam jagad raya.
Berbagai nikmat yang telah diberikan Allah ini jangan sampai membuat kita lalai dan jauh dari-Nya, karena Allah lah yang menciptakan alam raya dan jagad raya ini. Jika kita tidak mau dan enggan mensyukuri dan enggan untuk patuh terhadap perintah-Nya kita seharusnya malu karena tinggal di bumi ciptaan Allah tetapi tidak mau nurut sama Allah. Mari kawan-kawanku semua brother and sister rahimakumullah, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan kepada kita yaitu akal dan nafsu. Gunakan akal kita tidak hanya untuk berfikir, tetapi juga menjaga dan mengendalikan hawa nafsu. Agar kita bisa menjadi manusia yang baik dan berkualitas. Aamiin
Wallahu'alam
wassalamu'alaikum.wr.wb
Apa kabar teman"?? lama saya gk coret" ini blog, padahal banyak banget cerita yang pengen saya share. Berhubung kesibukkan dunia yg membuat saya malah futur, bukan malah bergairah bahkan dalam beribadah. Nau'dzubillah.
Hari ini adalah malam Jum'at, dimana saya baru saja selesai menjalankan rutinitas harian, yaitu kuliah dan kumpul bareng keluarga Tahfidz. Sampai rumah semua sudah pada tidur. Akhirnya ya seperti biasa, jendela adalah alternatif saya untuk mengelilingi dunia. hahaha
layaknya doraemon yang memiliki pintu ke mana saja, saya pun punya. hihi
oeke baiklah.. saya akan share sedikit apa yang saya dapat hari ini. kebetulan tadi saya presentasi tugas tentang "Kedudukan Akal Dalam Pendidikan Islam".
بسم الله الرمن الرحيم
Berbicara tentang akal dan nafsu, tentu indentik dengan manusia. Karena manusia diciptakan oleh Allah dilengkapi dengan akal dan nafsu. Dimana itu adalah sebagai bukti bahwa manusia adalah makluk yang paling sempurna di banding dengan makhluk Allah lainnya, bahkan dengan malaikat sekalipun. Sebab malaikat hanya diberi akal tanpa diberi nafsu. Bahkan manusia bisa lebih mulia daripada malaikat jika akal dan nafsu yang diberikan oleh Allah dipergunakan dengan haq atau benar. Tapi juga bisa menjadi lebih hina daripada hewan, jika tidak dapat mempergunakan akal dan hawa nafsunya dengan benar. Na'udzubillahiminddzalik
Allah menjelaskan dalam QS.Ali Imran ayat 190-191: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang yang senantiasa mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri maupun duduk, atau berbaring pun mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi, seraya berkata:"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam ayat tersebut, jelas bahwa orang yang berakal adalah orang yang senantiasa mengingat dan memikirkan ciptaan Allah SWT. Al Maraghy lebih lanjut mengatakan bahwa, Keberuntungan dan kemenangan akan tercipta dengan mengingat keagungan Allah dan memikirkan terhadap segala makhluk-Nya. Kebahagiaan tersebut dapat terlihat dari banyaknya temuan-temuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya merupakan generalisasi atau teorisasi terhadap gejala-gejala dan hukum-hukum yang terdapat di dalam jagad raya.
Berbagai nikmat yang telah diberikan Allah ini jangan sampai membuat kita lalai dan jauh dari-Nya, karena Allah lah yang menciptakan alam raya dan jagad raya ini. Jika kita tidak mau dan enggan mensyukuri dan enggan untuk patuh terhadap perintah-Nya kita seharusnya malu karena tinggal di bumi ciptaan Allah tetapi tidak mau nurut sama Allah. Mari kawan-kawanku semua brother and sister rahimakumullah, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan kepada kita yaitu akal dan nafsu. Gunakan akal kita tidak hanya untuk berfikir, tetapi juga menjaga dan mengendalikan hawa nafsu. Agar kita bisa menjadi manusia yang baik dan berkualitas. Aamiin
Wallahu'alam
wassalamu'alaikum.wr.wb
Rabu, 15 April 2015
Rizki Telah Ditetapkan
Assalamu'alaikum wr.wb
Segala
puji bagi Allah SWT, tuhan pemilik Kerajaan di langit dan di bumi ini, yang
memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan dari yang terkecil sampai yang
terbesar seperti jagat raya ini. Puji syukur kita atas izinnyalah kita masih
bisa berkumpul untuk berdiskusi, bertukar fikiran, berbagi ilmu pengetahuan,
dan berbagi manfaat di dalam blog yang insyaallah diberkahi Allah SWT. Aamiin
Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah terlimpah kepada junjungan kita, suritauladan
kita manusia berakhlak sempurna Muhammad SAW, yang telah membawa Islam,
menyampaikan dan mengajarkan wahyu Allah SWT kepada penghuni bumi dari yang
dulu hingga sampai kepada kita sekarang ini. Merupakan sesuatu yang sangat
luarbiasa, karena Islam menjadi penerang kehidupan umat manusia di bumi ini
berkat kegigihan, keuletan, kesabaran, keberanian, kebaikan serta kecerdikan
Rasulallah SAW.
Dalam kesempatan
yang mulia ini izinkan saya untuk menyampaikan sedikit ilmu, sedikit
pengetahuan yaitu tentang Rizki.
Rizki,
tentu kita tidak asing dengan yang namanya rizki, namun rizki bukan hanya
tentang uang, bukan hanya tentang harta, bukan hanya tentang anak, bukan hanya
tentang kemegahan dunia, tetapi rizki adalah segala apa yang telah
dianugerahkan Sang Pemilik kehidupan, Sang Kreator jagat raya beserta isinya, Sang
Sutradara kehidupan yaitu Allah SWT kepada kita semua. Seperti hidup, adalah
sebuah rizki yang sangat luarbiasa, karena bila tidak hidup tentu bukan
merupakan rizki, tentu bila tidak diberi rizki hidup kita semua tidak ada.
Sebab itulah kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, yang telah diberi
rizki bahkan selalu di beri rizki sudah sepatutnya kita selalu bersyukur,
berterimakasih, namun bukan hanya bersyukur mengucapkan alhamdulillah atau
sekedar mengucapkan terimakasih kepada Allah. Bersyukur disini yaitu bentuk
pengabdian kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT dengan mengerjakan segala
perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Karena hakikat manusia diberi rizki
hidup adalah untuk bersujud kepada Allah SWT seperti dalam firman Allah. Dalam
(QS. Adz-Zariyat:56).
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka bersujud kepadaKu.
Jelas bahwa
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utamanya yaitu bersujud, dapat kita
konversikan bahwa sujud disini sebagai bentuk terimakasih kita bentuk syukur
kita kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan, yang telah memberikan
kita hidup sebagai rizki yang sangat luarbiasa, karena tidak semua diberi hidup
oleh Allah, tidak diberi kesempatan hidup oleh Allah. Allah bisa saja
menciptakan bermilyar-milyar manusia, bahkan bertrilyun-trilyun manusia di
bumi, tetapi Allah memilih kita, Allah telah memilih kita, mempercayai kita
untuk hidup, untuk diamanahi menjadi seorang khalifah di bumi, menjadi khalifah
bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi bangsa, negara dan agama.
Selanjutnya saya akan menyampaikan
atau membahas tentang rizki dalam bentuk materil atau uang. Allah SWT dalam
Al-Quran berfirman dalam (QS. Hud:6).
Artinya: ......dan tidak satupun makhluk bergerak di bumi
melainkan dijamin Allah rizkinya.
Mari
sejenak kita renungkan ayat-ayat Al-Quran tersebut, betapa Maha Baiknya Allah
SWT kepada kita, kepada makhluknya, kepada makhluk yang terkecil sekalipun
seperti flankton, atom, semut, Allah telah menjamin rizkinya menjamin hidupnya,
begitu juga kepada kita sebagai manusia. Lalu pantaskah kita mengeluh,
pantaskah kita bersedih, pantaskah kita gundah, pantaskah kita khawatir akan
rizki yang sudah jelas-jelas telah Allah jamin kepada kita?, tentu tidaklah
pantas bagi kita manusia yang telah diberikan kelebihan dari maklhluk-makhluk
lainnya berupa akal, dan jasmani yang sempurna. Akan tetapi meskipun Allah
telah menjamin rizki kita, dalam ayat tersebut dikatakan bahwa tidak satupun
makhluk bergerak di bumi, kata bergerak dalam penggalan ayat tersebut perlu
kitagaris bawahi, bergerak disini dapat dikatakan sebagai usaha kita, kerja
kita dalam upaya menjemput rizki yang telah Allah tetapkan, yang Allah berikan
kepada kita. Tentu bila tidak bergerak, tidak bekerja, tidak usaha, bagaimana
cara menjemput rizki itu. Firman Allah dalam (QS. Ar-Ra’d:11).
Artinya: .....sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum
sehingga mereka mengubahnya sendiri.
Dalam
penggalan ayat tersebut Allah menjelaskan bahwasannya Allah tidak akan mengubah
kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Dapat diartikan juga bahwa mengubah
disini adalah sebuah bentuk usaha, gerak kita untuk dapat mengubah keadaan dari
yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak punya uang menjadi punya. Jadi jelas
bahwa pergerakan kita sangat berpengaruh sangat andil dalam upaya menjemput
rizki, dalam upaya mendapatkan rizki. Malu lah kita kepada semut, malu lah kita
kepada burung yang selalu bergerak, berusaha sekuat tenaga setiap hari untuk
menjemput rizki, untuk mangais makanan sebagai bentuk rizki yang telah Allah
tetapkan, seekor burung selalu bergerak, selalu terbang sejauh mungkin untuk
mendapatkan rizki, untuk mendapatkan makanan untuk dirinya dan untuk
anak-anaknya beserta keluarganya di sarangnya sana. Kita lihat, tidak ada
burung yang mengeluh, gundah, khawatir, tidak ada burung yang bunuh diri karena
tidak mendapatkan makan. Masyaallah, berbeda dengan manusia, berbeda dengan
kita, banyak dari kita yang masih khawatir akan rizki, padahal Allah telah jamin
rizkinya, Allah telah memberikan kelebihan kepada manusia berupa akal, fikiran,
tenaga, tangan, kaki, tapi masih banyak yang tidak mensyukurinya, masih banyak
yang mengeluh bahkan bunuh diri. Marilah kita bergerak, kita berusaha, kita
bekerja sekuat tenaga untuk menjemput rizki, untuk mendapatkan rizki dari-Nya.
Sedikit saya ingin berbagi cerita, saya pernah mengamati sekumpulan semut yang
sedang membawa gula ke sarangnya, kebetulan sarangnya itu di balik tembok
jendela, ada yang bergotong royong, ada yang sendiri-sendiri membawa gula itu
menaiki tembok jendela dengan susah payah, ketika jatuh mereka tetap berusaha
untuk menaiki tembok dinding lagi dan terus berulang-ulang sampai akhirnya
berhasil. Sungguh sebuah usaha yang sangat luar biasa yang membuat saya malu
pada seokor semut, pada sekomplotan semut tersebut. Kita bisa mengambil
pelajaran dari burung dan semut, betapa gigihnya mereka menjemput rizki dari
Allah tanpa mengeluh sedikitpun. Kita dengan segala kelebihannya harusnya lebih
bersemangat untuk bergerak, berusaha, bekerja daripada kedua makhluk Allah
tersebut untuk mendapatkan rizki dari-Nya, tentu dengan cara yang halal yang
Allah ridhoi. Wallahu’alam
Akhirul kalam. wassalamu'alaikum wr.wb
Langganan:
Postingan (Atom)